Pages

Tuesday, December 14, 2010

Syair Abadi - Anak Di Mata Nabi

Adakah dalam pertanyaanmu tentang rumah yang roboh
Mampu mengobati sakit dan cinta dalam diri?
Ataukah panasnya di hari perpisahan yang terjadi
Mampu mendinginkan air mata yang menetes?
Wahai penunggang yang derap tunggangannya begitu gagah
Kibaran pakaian lusuh yang melaju dengan cepat
Sampaikan salamku pada penghuni kubur yang mulia di Najaf
Manusia terbaik di kalangan orang Ajam dan bangsa Arab
Yang menjadikan syiarnya adalah kekhusyukan di hadapan Tuhannya
Yang menyeru washi terbaik dari nabi terbaik utusan-Nya
Mereka berjejal di Ghadir Khum menantinya
Saat Ahmad yang pemberi petunjuk menaiki tumpukan pelana, mimbarnya
Berkata, sementara manusia mendekatinya dan mengitarinya
Para pendengar dan penantinya, inilah ucapannya
Bangkitlah wahai Ali, sungguh aku mengikuti perintah-Nya
Menyampaikan pada manusia dan akulah penyampai berita-Nya
Hanya kaulah suami Zahra as belahan jiwanya
Menjaganya selain ayan dan dua putra cucunya yang mulia
Putra-putra yang berjuang di jalan Tuhannya
Baginya, meyakini-Nya, dan berkorban untuk-Nya
Petunjuk jalan jika malam telah gelap bagi umatnya
Penerang jalan bagi mereka yang lebih terang dari pelita
Salam sejahtera dari-Nya pemilik Arsy sepanjang masa
Untuk putra-putra Fatimah menyingkap kepedihannya
Putra yang terbunuh dengan madu yang meracuninya
Dan yang tergeletak di atas tanah terpenggal kepalanya
Hamba yang zuhud as-Sajjad mengikutinya
Dan Baqir (sang pendedah) ilmu yang mencapai puncak keilmuannya
Ja’far dan Musa putra setelahnya
Ridha yang mulia dan Jawad yang teguh dalam ibadahnya
Dan dua imam Askari serta al-Mahdi penegaknya
Pemilik perintah yang mengenakan jubah petunjuk di tubuhnya
Pengubah bumi yang dipenuhi kezaliman dengan keadilan-Nya
Penghacur manusia-manusia jahat dan durjana
Wahai pemilik telaga Kautsar penghilang dahaga
Penolak para durjana untuk mencicipinya
Ku nyatakan pada mereka dalam benak dan ucapan
Di hadapanmu, bahawa mereka pasti kuhancurkan
Dengan ketajaman syair dan ucapan
Di dahi mereka panas kutorehkan
Kuharapkan kedekatan dengan takwa dan cinta pada kalian
Bahawa kalian sebaik-baik persahabatan
Ingatlah Abadi dalam lantunan yang ditampilkan
Andaikan ini berlebihan namun tak mampu menyucikan kalian
Aku malu dan petunjukku menuju kalian
Sungguh kalian dihiasi adab dan kemuliaan
Dan sesungguhnya kemudahanku kelak kerana kesulitan.

- Imam Ja’far Shadiq as dalam pesan beliau untuk mempelajari dan mengajarkan syair Abadi pada anak-anak kerana syair-syair Abadi memuat pengetahuan tentang keluarga kenabian.

No comments:

Post a Comment

My Blog List

Followers

Follow Us on Facebook

From Where?

widgeo

Star


c

Visitors Map

Visitors Map