Eid-E-Ghadir -18th Zilhajj
On 18th Zilhajjah of the year 10 A.H. (10 March 632 CE), After completing the last pilgrimage the Holy Prophet(S.A.W.) along with the Muslims set out of Makkah. On their way back the Muslims reached a place called Ghadir-e-khumm. The following verse was revealed to the Holy Prophet(S.A.W.): "O Apostle! Deliver what has been sent down to you from your Lord; and if you don't do it, you have not delivered His message (at all); and Allah will protect you from the people ..." (Quran 5:67)
Delivery of the sermon:
On receiving the above verse, the Holy Prophet stopped at that very place called Ghadir-e-khumm.
The following is a part of the lengthy speech of the Holy Prophet (S.A.W.) which has also been narrated by all the muslim authorities repeatedly:
"It seems the time has approached when I shall be called away (by Allah) and I shall answer that call. I am leaving for you two precious things and if you adhere to them both, you will never go astray after me. They are the Book of Allah and my Progeny, that is my Ahlul Bayt. The two shall never separate from each other until they come to me by the Pool (of Paradise)." Read More
Cahaya Eidul Ghadir Khum
Hari Raya Al-Ghadir adalah merayakan keturunan Nabi Muhammad saw. Inilah hari raya terbesar dalam sejarah Islam. Inilah perayaan teristimewa yang dipersembahkan Tuhan, yang disebut oleh para penghuni langit dengan “Hari perjanjian yang jelas”. Inilah hari kebahagiaan dan kerelaan kerana adanya kasih-sayang, yang dengannya Tuhan menyempurnakan agamanya.
Riwayat dari Zaid bin Arqam
Teks Pidato Ghadir Khum
"Ketika Rasulullah saw kembali dari haji wada', beliau turun ke tepi wadi Khum, kemudian beliau bersabda,
"Sepertinya ada yang memanggilku dan aku menjawabnya. Sesungguhnya aku telah meninggalkan kepada kalian dua perkara, salah satunya adalah yang lebih agung dari yang lainnya. Yaitu, Kitabullah dan yang lain adalah keturunan, Ahlulbaitku. Perhatikanlah, bagaimana kalian berani menentangku dengan berpaling dari kedua hal tersebut. Keduanya tidak akan berpisah satu sama lainnya". wikipedia.org
Delivery of the sermon:
On receiving the above verse, the Holy Prophet stopped at that very place called Ghadir-e-khumm.
The following is a part of the lengthy speech of the Holy Prophet (S.A.W.) which has also been narrated by all the muslim authorities repeatedly:
"It seems the time has approached when I shall be called away (by Allah) and I shall answer that call. I am leaving for you two precious things and if you adhere to them both, you will never go astray after me. They are the Book of Allah and my Progeny, that is my Ahlul Bayt. The two shall never separate from each other until they come to me by the Pool (of Paradise)." Read More
Cahaya Eidul Ghadir Khum
Hari Raya Al-Ghadir adalah merayakan keturunan Nabi Muhammad saw. Inilah hari raya terbesar dalam sejarah Islam. Inilah perayaan teristimewa yang dipersembahkan Tuhan, yang disebut oleh para penghuni langit dengan “Hari perjanjian yang jelas”. Inilah hari kebahagiaan dan kerelaan kerana adanya kasih-sayang, yang dengannya Tuhan menyempurnakan agamanya.
Riwayat dari Zaid bin Arqam
Teks Pidato Ghadir Khum
"Ketika Rasulullah saw kembali dari haji wada', beliau turun ke tepi wadi Khum, kemudian beliau bersabda,
"Sepertinya ada yang memanggilku dan aku menjawabnya. Sesungguhnya aku telah meninggalkan kepada kalian dua perkara, salah satunya adalah yang lebih agung dari yang lainnya. Yaitu, Kitabullah dan yang lain adalah keturunan, Ahlulbaitku. Perhatikanlah, bagaimana kalian berani menentangku dengan berpaling dari kedua hal tersebut. Keduanya tidak akan berpisah satu sama lainnya". wikipedia.org
No comments:
Post a Comment