Mereka tinggal di atas bukit-bukit yang tinggi,
dikawal ketat, rapi,
dikelilingi algojo-algojo yang kekar bersenjata,
Namun...
Apakah mereka bisa aman,
dari ajal dan takdir Ilahi?
Sebentar lagi...
mereka akan diungsikan,
dari istana-istana yang kukuh,
menghuni sebuah lubang,
Oh...alangkah celakanya, malangnya...
alangkah hinanya tempat tinggal itu.
Suara pekikan memanggil mereka;
"Mana perhiasan mu, tahta mu,
kemewahan mu?
mana wajah-wajah yang dahulunya
berseri-seri,
yang selalu berselindung di balik
tabir berwarna-warni?"
Kuburlah yang menentukan nasib meeka
Wahai yang tadinya berseri,
berubah menjadi sebuah kerangka.
Telah lama mereka makan dan
menghirup masa,
tapi hari itu,
mereka dihidangkan sebagai mangsa...
No comments:
Post a Comment